Lompat ke isi

Penyuara telinga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Setereo Headphone
Penyuara jemala stereo
Penyuara telinga EarPods dari Apple.

Penyuara telinga (bahasa Inggris: earphone) atau penyuara jemala (headphone) adalah sepasang pengeras suara kecil yang digunakan sangat dekat dengan telinga. Pada bidang-bidang tertentu, perangkat ini juga dikenal dengan istilah lain, yaitu penyuara kuping (Fisika dan Elektronika), fon telinga (Elektronika), peranti dengar (Komunikasi Massa) atau pelantang telinga (Umum).

Ketika memakainya, alat ini terhubung dengan frekuensi audio stereofonik, monofonik atau binaural. Sumber sinyalnya bisa berasal dari penguat suara, radio, atau pemutar cakram padat. Di dalam konteks telekomunikasi, istilah "headset" digunakan untuk merujuk kepada komunikasi dua arah seperti layaknya telepon. Kita dapat merasakan hubungan timbal balik. Tidak hanya mengirim tetapi juga menerima.

Istilah earphone, headphone, dan headset

[sunting | sunting sumber]

Kerap kali orang bingung membedakan earphone (penyuara telinga) dengan headphone (penyuara jemala) atau headset (perangkat jemala).

Earphone adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi gelombang suara, digunakan dengan cara memasangnya disumpalkan ke telinga. Sedangkan istilah headphone, menurut beberapa ensiklopedia, mempunyai arti dua earphone di kanan dan kiri yang dihubungkan bando untuk dikenakan di kepala.

Sementara untuk istilah headset mempunyai tiga ciri, yaitu:

  • terdapat mikrofon
  • pasangan dari headphone
  • sebagai alat tambahan menggunakan earphone dan pemancar di kepala.

Alat dengar telinga untuk telepon sebenarnya sudah ada sejak abad ke-20. Pada tahun 1986, terdapat teknologi pengurangan gangguan suara dengan mengembangkan earphone untuk melindungi pendengaran pilot dari kebisingan di first non-stop around-the-world flight.

Ketika itu, juga terkenal produksi ear canal earphones dengan active noise control untuk pertama kali. Setelah itu, hanya alat sensitive earphone satu-satunya cara untuk mendengar sinyal audio sebelum amplifier dikembangkan.

Selama tahun 1990 dan 2000 earphones menjadi tipe yang paling digemari untuk alat musik pribadi. Dan tahun 1919,sensitive earphone ini digunakan umumnya untuk radio. Keadaannya belum sebagus sekarang. Gangguan/ noise masih banyak dan kualitas suaranya pun masih kasar/ mentah.

Dahulu ketika kita menggunakan radio, earphones harus disambungkan ke terminal baterai yang bertegangan volt tinggi dan terminal baterai di tanah. Penggunaan koneksi listriknya pun tidak nyaman bagi pengguna karena menggagetkan.

Penerapan

[sunting | sunting sumber]

Earphone umumnya tidak mahal dan didukung sebagai alat yang praktis dibawa-bawa dan menyenangkan banyak orang, tetapi earphone tidak dilengkapi dengan isolasi karena tidak dapat mengirimkan tingkat dinamika yang sama sehingga earphone lebih sering digunakan di volume suara yang tinggi. Hal ini dapat pula meningkatkan risiko tinggi akan bahaya fungsi pendengaran.

Earphone juga kini mempunyai komponen telepon nirkabel yang berarti tidak menggunakan kabel, sehingga bermanfaat untuk alat mendengar tanpa batasan panjang kabel.

Earphone dapat digunakan untuk hiburan seperti CD, DVD player, home theater, video games, computer, dll. Juga digunakan di peranti mudah alih (portable device) seperti digital audio player/ mp3 player, handphone, dll.

Earphone juga digunakan untuk di stasiun-stasiun TV sebagai alat pengantar pesan dari direktur acara, atasan ke presenter, ke awak TV lainnya atau bawahan. Sehingga komunikasi tercapai tanpa didengar pihak-pihak lain. Bisa juga di studio rekaman dengan ruang kedap suara agar tidak ada derau lain yang terdengar.

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Keuntungan

[sunting | sunting sumber]

Dengan adanya earphone, orang-orang lebih dapat mendengarkan suara secara bebas. Bisa dengan berapapun tingkat volumenya atau mendengarkan suara apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Privacy masing-masing individu pun terjaga.

Keuntungan lainnya adalah kedap suara. Suara dari luar tidak masuk mengganggu dan demikian pula sebaliknya. Sound isolating earphone pun sangat berperan di sini selain dari privacy.

Terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa pemakaian akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran atau penurunan fungsi pendengaran atau ketulian. Apalagi biasanya earphone digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk ‘melawan’ noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/ bising. Ini sangat berisiko tinggi.

Ketulian sudah dapat menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan earphone tidak terasa apa-apa tetapi ketika hendak mencabut earphone, telinga terasa panas dan berdengung hebat.

Itu terjadi akibat kelelahan koklea (rumah siput), yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap.

Untuk orang dengan pendengaran normal, audiogram terletak antara nol dan 20 desibel. Di atas angka itu, artinya kondisi telinga sudah tidak beres.

Hanya dapat diobati dengan terapi hiperbalik (memberi obat-obatan khusus) agar tingkat ketuliannya berkurang, tetapi tak sembuh. Sebab, yang rusak adalah sel rambut pada organ telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara. Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, tak akan bisa kembali normal.

Badan Kesehatan Dunia (WHO), Sound Hearing 2030 juga sudah memprogram untuk mengurangi kasus gangguan pendengaran dan ketulian hingga 50 persen pada 2015, dan 90 persen dalam 15 tahun berikutnya. Masalah utamanya adalah gaya hidup yang salah seperti kebiasaan penggunaan earphone.

Selain itu, jangan menggunakannya saat menyetir atau di jalan raya yang berisik. Ini akan membuat pengguna tidak mendengar suara peringatan orang/ mobil lain, dll yang kemungkinan besar menyebabkan kecelakaan. Self-awareness menurun karena pengalihan konsentrasi kita dari lingkungan sekitar dan jalan ke suara dari earphones.

Keseimbangan badan pun bisa kacau karena tekanan udaranya memengaruhi keseimbangan badan ketika kita menggunakan earphone di jalan atau sedang menyetir. Lebih baik kita rajin membersihkan telinga dari ear wax agar tidak infeksi,

Teknologi baru

[sunting | sunting sumber]

SANYO dan perusahaan NS-Elex membuat terobosan dengan membuat sebuah earphone yang juga dapat menjadi sebuah microphone. Produk ini diprediksikan akan menjadi hit seiring dengan semakin berkembangnya industri telepon seluler saat ini.

Cara kerja Earphone ini adalah dengan mengurangi suara dari luar, dan membiarkan suara dari mulut kita terkirim dengan jernih. Karena produk ini adalah sebuah inovasi, harganyapun masih cukup mahal, yaitu 40.000 yen untuk versi standar dan 60.000 yen untuk versi high-end

Selain itu, ada earphone wireless portable pertama yaitu MX W1 yang dikeluarkan oleh sennheiser yang menggunakan teknologi bluetooth. Bluetooth didisain untuk transfer data dalam kecepatan tinggi, bukan untuk mentransfer musik.

Bentuk dari MX W1 sangat sederhana, yaitu dua buah earphone kecil yang terpisah. dan juga terdapat sebuah pemancar untuk menghubungkan earphone dengan music playerEarphone ini bisa di charge langsung hingga tiga kali. Namun harganya memnag relative mahal. Gadget ini seharga 599$ atau sekitar 6 juta.

Memudahkan berbicara melalui telinga sekarang terdapat Earphone Transforms yang bisa bertransformasi menjadi robot. Disebut juga Transformers Music Label Frenzy & Rumble. Diluncurkan sejak Juli dan dijual dengan harga $35.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]