Lompat ke isi

Memegang ular dalam agama

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Memegang ular di Church of God with Signs Following, Lejunior, Harlan County, Kentucky, 15 September 1946 (NARA). Foto oleh Russell Lee.

Memegang ular adalah sebuah ritual keagamaan di Amerika Serikat dilakukan dalam sejumlah kecil gereja terisolasi, terutama di Amerika Serikat, biasanya di pedesaan dan bagian dari gerakan Holiness. Praktek tersebut dimulai pada awal abad ke-20 di Appalachia dan hanya memainkan bagian kecil dalam ibadah gereja. Para partisipannya adalah Holiness, Pentakosta, Karismatik, atau kelompok injili lainnya.

Kepercayaan dan praktek

[sunting | sunting sumber]

Para praktisioner meyakini bahwa memegang ular telah ada pada zaman kuno dan mengutip Injil Markus dan Injil Lukas untuk mendukung praktek tersebut:

Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru d bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh. (Markus 16:17–18)

Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. (Lukas 10:19)

Pasal lain dari Perjanjian Baru dipakai untuk mendukung kepercayaan pemegang ular dalam Kisah Para Rasul 28:1–6, yang mengisahkan bahwa Paulus digigit oleh seekor ular berbisa dan tak mengalami cedera:

Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami tahu, bahwa daratan itu adalah pulau Malta. Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin. Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya. Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan." Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu. Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, maka sebaliknya mereka berpendapat, bahwa ia seorang dewa.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Bacaan tambahan

[sunting | sunting sumber]

Buku

  • Bultmann, Rudolf (1963). The History of the Synoptic Tradition. Oxford, England: Blackwell. 
  • Burton, Thomas G. (1993). Serpent-handling Believers. Knoxville, Tennessee: University of Tennessee Press. ISBN 978-0-87049-788-9. 
  • Hill, Peter C.; Hood, Ralph W.; Williamson, William Paul (2005). The Psychology of Religious Fundamentalism. New York, New York: Guilford Press. ISBN 978-1-59385-150-7. 
  • Hood, Ralph W.; Williamson, William Paul (2008). Them That Believe: The Power and Meaning of the Christian Serpent-handling Tradition. Berkeley and Los Angeles, California: University of California Press. ISBN 978-0-520-25587-6. 
  • Kimbrough, David L. (2002). Taking Up Serpents: Snake Handlers of Eastern Kentucky. Macon, Georgia: Mercer University Press. ISBN 978-0-86554-798-8. 
  • Leonard, Bill J. (1999). "The Bible and Serpent Handling". Dalam Williams, Peter W. Perspectives on American Religion and Culture. Malden, Massachusetts: Wiley-Blackwell. ISBN 978-1-57718-118-7. 
  • Dennis Covington: Salvation on Sand Mountain: Snake Handling and Salvation in Southern Appalachia: New York: Penguin: 1996.
  • Fred Brown and Jeanne MacDonald: The Serpent Handlers: Three Families and Their Faith: Winston-Salem: J.F.Blair: 2000.
  • Weston La Barre: They shall take up serpents: The psychology of the Southern Snake Handling Cult: University of Minnesota Press: 1962.
  • Jim Morrow and Ralph Hood: Handling Serpents: Pastor Jimmy Morrow's Narrative History of his Appalachian Jesus' Name Tradition: Macon: Mercer University Press: 2005.
  • Pond, Lauren. 2017. Test of Faith: Signs, Serpents, Salvation. Duke University Press.

Artikel

  • Hood, Ralph W.; Williamson, William Paul (December 2004). "Differential Maintenance and Growth of Religious Organizations Based upon High-Cost Behaviors: Serpent Handling within the Church of God". Review of Religious Research. 46 (2): 150–68. doi:10.2307/3512230. 
  • Stephen Kane: "Ritual Possession in a Southern Appalachian Religious Sect" The Journal of American Folklore: 27:348 (October–December 1974): 293-302.
  • Paul Williamson and Ralph Hood Jr: "Differential Maintenance and Growth of Religious Organisations Based on High-Cost Behaviours: Serpent Handling with the Church of God" Review of Religious Research: 46:2 (December 2004): 150-168.
  • Paul W. Williamson and Howard R. Pollo: "The Phenomenology of Religious Serpent Handling: A Rationale and Thematic Study of Extemporaneous Sermons" Journal for the Scientific Study of Religion: 38:2 (June 1999): 203-218.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]