Lompat ke isi

Fleksitarianisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Fleksitarianisme adalah pola makan semi-vegetarian di mana seseorang tidak memakan daging dalam satu hari atau lebih dalam sepekan, seperti yang dilakukan manusia modern atau hewan karnivor pada umumnya.

Fleksitarianisme memiliki definisi yang beragam. Menurut Natuur & Milieu, organisasi lingkungan Belanda, seorang fleksitarian tidak memakan daging, ikan atau makan siang daging, setidaknya satu hari dalam sepekan.[1] Badan penelitian Belanda I&O Research, mengatakan orang bisa disebut fleksitarian, ketika ia tidak memakan daging selama satu hari atau lebih dalam sepekan. Otoritas Makanan Sehat Belanda, Voedingscentrum, menyatakan bahwa fleksitarian tidak memakan daging (kecuali daging ikan) tiga hari atau lebih dalam sepekan dengan atau tanpa makanan panas.[2]

Perkembangan

[sunting | sunting sumber]

Menurut Voedingscentrum, pada 2015, 55% orang Belanda merupakan fleksitarian.[3] Sedangkan menurut Natuur & Milieu, pada 2016, 67% populasi Belanda merupakan fleksitarian.[1] Menurut penelitian oleh Wageningen University & Research, orang Belanda yang menyebut dirinya fleksitarian meningkat dari 14% pada 2011, hingga 43% pada 2019. Namun, mereka yang mengaku fleksitarian menunjukkan bahwa konsumsi dagingnya meningkat pada periode tersebut, yang tadinya 2,9 hari per pekan, menjadi 3,7 hari. Hal ini diduga merupakan tren "inflasi" istilah fleksitarian di Belanda pada saat itu.[4]

Menurut studi oleh LEI Wageningen UR, proporsi orang Belanda yang memakan daging menurun dari 26,7% hingga 18,4% antara tahun 2010 dan 2012.[5] Menurut sebuah studi oleh Motivaction, lembaga penelitian Belanda pada awal Juni 2012, mengurangi konsumsi daging adalah pilihan sadar bagi 35% orang Belanda. 14,8% dari total populasi Belanda memakan daging tidak lebih dari satu atau dua hari dalam sepekan.[5] Di Flanders, pada 2013, 1 dari 6 orang tidak memakan daging dalam satu atau beberapa hari dalam sepekan. Seperempat populasi di sana memilih hari tanpa daging, setidaknya sekali dalam sebulan.

Pada 2003, American Dialect Society menobatkan kata "fleksitarian" sebagai kata paling berguna di tahun itu.[6]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Onderzoek: 67% Nederlanders is flexitarier". Natuur & Milieu. 29 September 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2017. Diakses tanggal 2 Oktober 2021. 
  2. ^ "Eet de flexitariër soms een broodje aap?". Mountainview Research. 9 Maret 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-02. Diakses tanggal 2 Oktober 2021. 
  3. ^ "Meer dan de helft van de Nederlanders is 'flexitariër'". Voedingscentrum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-02. Diakses tanggal 2 Oktober 2021. 
  4. ^ "Factsheet Consumptiecijfers en aantallen vegetariërs". De Nederlandse Vegetariërsbond. Juni 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-14. Diakses tanggal 2 Oktober 2021. 
  5. ^ a b Hans Dagevos, Jantine Voordouw, et.al, Vlees vooral(snog) vanzelfsprekend: Consumenten over vlees eten en vleesminderen Diarsipkan 2022-12-03 di Wayback Machine.. LEI Wageningen UR, Juni 2012
  6. ^ "2003 Words of the Year". American Dialect Society. 13 Januari 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-28. Diakses tanggal 3 Desember 2007.