Lompat ke isi

Allah Anak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Allah Anak (juga disebut Allah Putra) adalah pribadi kedua dari Tritunggal (Trinitas) dalam teologi Kristen. Doktrin Trinitas mengidentifikasikan Yesus sebagai Allah Anak, yang satu dalam esensi tetapi berbeda secara pribadi dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus (pribadi pertama dan pribadi ketiga dalam urutan penyebutan).

Sumber-sumber

[sunting | sunting sumber]

Ungkapan "Allah Anak" tidak ditemukan dalam Alkitab,[1][2] tetapi ditemukan dalam sumber-sumber Kristen selanjutnya.[3] Dengan kesalahan juru tulis, istilah ini ada dalam satu manuskrip abad pertengahan, MS No.1985, di mana Galatia 2:20 mengubah "Anak Allah" menjadi "Allah Anak".[4]

Istilah dalam bahasa Indonesia mengikuti penggunaan Latin seperti yang ditemukan dalam Pengakuan Iman Athanasius dan teks-teks lain dari gereja mula-mula: Dalam bahasa Yunani "Allah Anak" adalah ho Theos ho huios (ὁ Θεόςυἱός) sebagai perbedaan dari ho huios (nominatif) tou Theou (genitif), ὁ υἱός τοῦ Θεοῦ, "Anak Allah". Dalam bahasa Latin "Allah Anak" adalah Deus (nominatif) Filius (nominatif). Istilah deus filius dapat ditemukan dalam Pengakuan Iman Athanasius: "Et tamen non tres omnipotentes, sed unus omnipotens. Ita Deus Pater, Deus Filius, Deus [et] Spiritus Sanctus."(berbeda dari filius Dei genitif "anak Allah"), tetapi frasa ini juga diterjemahkan sebagai "Jadi Bapa adalah Allah: Anak adalah Allah: dan Roh Kudus adalah Allah".[5]

Pandangan Calvinis

[sunting | sunting sumber]

Yohanes Calvin menjelaskan bahwa Allah Anak memiliki perbedaan dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus.[6] Ia berpendapat bahwa Allah Anak memiliki kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus, karena yang keluar dari Bapa adalah Anak, bukannya Roh Kudus dan yang mati dan menderita juga bukanlah Bapa maupun Roh Kudus, melainkan Anak.[6]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Burnap, George Washington (1845). Expository lectures on the principal passages of the Scriptures which relate. Boston, Massachusetts: James Munroe and Company. hlm. 19. Diakses tanggal 2015-01-18. There is no such phrase in the Bible, as 'God the Son,' or 'God the Holy Ghost.' 
  2. ^ Rhodes, Ron (2001). The Challenge of the Cults and New Religions: The Essential Guide to Their History, Their Doctrine, and Our Response. Zondervan, Michigan: Zondervan. hlm. 258. ISBN 0310232171. Diakses tanggal 2015-01-18. Oneness Pentecostals argue that Scripture never indicates that Jesus' sonship is an eternal sonship. The term 'eternal Son' is never found in the Bible. Nor is the term 'God the Son' in the Bible. 
  3. ^ Hick, John (1993). The Metaphor of God Incarnate: Christology in a Pluralistic Age (edisi ke-2nd). Louisville, Kentucky: Westminster John Knox Press. hlm. 31. ISBN 0664230377. Diakses tanggal 2015-01-18. One notes that it does not aspire beyond the pre-trinitarian notion of 'Son of God' to the properly trinitarian idea of 'God the Son.' 
  4. ^ Ehrman, Bart D. (1993). The Orthodox Corruption of Scripture: The Effect of Early Christological Controversies On The Text of The New Testament. New York, New York: Oxford University Press. hlm. 86. ISBN 9780195102796. Diakses tanggal 2015-01-18. ... by adding precisely the words that had earlier been omitted, tov viov, but in the wrong place, making the text now read 'faith in God the Son ...' neither of the other expressions ('God even Christ,' 'God the Son') occurs in this way in Paul. 
  5. ^ Philip Schaff (1877b), The Creeds of Christendom.
  6. ^ a b Yohanes Calvin. 1980.Institutio. Jakarta:PT BPK Gunung Mulia.