Lompat ke isi

Tomografi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tomografi adalah metode pencitraan berdasarkan penampang tertentu dengan memanfaatkan berbagai jenis gelombang penetrasi. Metode ini digunakan dalam radiologi, arkeologi, biologi, ilmu atmosfer, geofisika, oseanografi, fisika plasma, ilmu material, astrofisika, informasi kuantum, dan berbagai bidang ilmu lainnya. Kata tomografi berasal dari bahasa Yunani Kuno, τόμος (tomos), "irisan, bagian" dan γράφω graphō, "tulisan" atau, dalam konteks ini juga berarti "gambaran". Perangkat yang digunakan dalam tomografi disebut tomograf, sedangkan gambar yang dihasilkan disebut tomogram.

Penerapan

[sunting | sunting sumber]

Dalam geofisika, tomografi digunakan untuk menganalisa struktur bagian dalam bumi. Prinsip utama dalam segala kegiatan penelitiannya adalah memotong atau mengiris kedalaman secara vertikal untuk mengamati struktur interior bumi. Konsep awal yang diterapkan dalam tomografi adalah pengamatan lama perjalanan propagasi gelombang P, gelombang S, dan permukaan bumi. Pengkajian ilmunya menggunakan beragam jenis gempa bumi dan multistasiun seismograf. Perhitungan dilakukan terhadap kecepatan gangguan gelombang seismik. Kecepatan gelombang seismik dalam tanah tersebut kemudian diberikan citra numerik untuk menggambarkan struktur dan informasi batuan.[1]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Sunarjo, M. Taufik G., dan Sugeng P. (2012). Gempa Bumi Edisi Populer (PDF). Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. hlm. 47. ISBN 978-979-1241-24-3. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-06-03. Diakses tanggal 2021-06-03. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]